BANDUNG, JABAR
Globalindo.Net//Dugaan adanya penyelewengan retribusi kendaraan dan kios di terminal ledeng Kota Bandung kembali mencuat kepermukaan, disaat yang sama pengelolaan terminal itu justru sudah diserahterimakan ke Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat pada Januari 2024 lalu.
Dari hasil penelusuran dilapangan dan wawancara dengan activist yang tidak mau disebut namanya didapatkan data, bahwa retribusi kendaraan angkutan banyak yang tidak di berikan karcis atau bukti tercatat yang di cetak Dishub Kota Bandung perangkutan kota sekali masuk seribu rupiah.
Kami pun menemukan kejanggalan setelah di serahterimakan ke Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat dari Dishub Kota Bandung, penyelewengan itu terus terjadi.
Di duga masih ada TPR bayangan secara sembunyi sembunyi dengan tarif per angkutan kota per hari seribu rupiah padahal sudah ada larangan menarik retribusi apapun.
Terkait kios di terminal, dalan realisasinya di dapatkan temuan di lapangan bahwa kios di perjual belikan dengan harga jutaan sampai puluhan juta tergantung ukuran kios, misalnya dari tangan pertama ke tangan berikutnya di luar dari biaya retribusi resmi terminal setiap bulannya yang resmi.
Dugaan penyelewengan atau pelanggaran aturan yang paling signifikan juga terjadi, yakni sejak januari 2024 sampai dengan sekarang ada beberapa kios yang masih di mintakan retribusi tanpa menggunakan kwitansi padahal telah di tetapkan Dishub Jabar bahwa sejak januari 2024 sampai sekarang larangan memungut retribusi sebelum keluar peraturan baru karena sudah menjadi wewenang Dishub Jabar
Selain itu data terakhir ada kios yg masih di mintakan retribusi padahal sudah ada serahterima terminal atau larangan memungut kisaran jutaan tanpa kwitansi.
Red
