BeritaBandungJAWA TIMURPeristiwaSurabaya

Ada Apa Dengan Adanya Lahan Aset Berupa Tambak Pemerintah Kota Surabaya Kurang Merespon.

308
×

Ada Apa Dengan Adanya Lahan Aset Berupa Tambak Pemerintah Kota Surabaya Kurang Merespon.

Sebarkan artikel ini

Surabaya,Globalindo.Net// Lahan Aset Tanah Pemerintah Daerah EX. Kelurahan Tambak Wedi yang berubah Tambak di Wilayah Bandar Rejo Kelurahan Bulak Banteng Kecamatan Kenjeran yang seluas 15 Hektar.

“Lahan aset tanah berupa tambak tersebut telah di kuasai oleh oknum keluarga RW 03 Kelurahan Bulak Banteng Kecamatan Kenjeran, tanpa kompensasi pada warga, ungkapnya”.

Tanah aset daerah yang berupa tambak kini sangat meresahkan warga sekitar.

Dari salah seorang warga sekitar yang inisial (T) saat di konfirmasi oleh awak media Global indo mengatakan kecewa pada keputusan LPMK Bulak Banteng dan LPMK Tambak Wedi yang tidak ada kordinasi lagi pada warga.

“Warga ingin menggugat tanah tersebut ke Bpk.Lurah Bulak Banteng dan Bpk Lurah Tambak Wedi juga Bpk Camat Kenjeran supaya mendapat keadilan yang awalnya sudah di sepakati bersama di Kelurahan Bulak Banteng pada pukul 19.30 hari Sabtu tanggal 13 juli 2024 dengan LPMK Kelurahan Bulak Banteng serta LPMK Tambak Wedi.”

Pada saat pertemuan kedua warga setempat tidak di kordinasi lagi dan pada akhirnya hasil rapat tidak sama dengan awal yang sudah perjanjian bersama juga di tanda tangani bersama.

“Kini salah satu warga yang berinisial (T) sebagai tokoh sesepuh warga setempat yang di lokasi tambak tersebut tidak terima dengan adanya putusan sepihak tanpa kompensasi pada warga setempat.”

Selama 25 tahun inisial ( J) mereka tidak pernah ngasih kompensasi pada warga setempat.

” Kini tanah aset daerah tersebut menjadi tambak kisaran luas 15 hektar dan di kuasai oleh oknum keluarga RW 03 kelurahan Bulak Banteng. ”

Warga sekitar geram dan akan melanjutkan demo dan akan menuntut balik pada keluarga RW 03 Kelurahan Bulak Banteng untuk mendapatkan hak hak yang sudah disepakati bersama serta disaksikan oleh LPMK Bulak Banteng dan LPMK Tambak Wedi atau di kembalikan pada Pemerintah daerah.

Pewarta: Toha