ArtikelJawa BaratOpiniSosial dan budaya

Luar Biasa, Kisah Inspiratif Seorang Ojol Yang Senang Bersedekah

583
×

Luar Biasa, Kisah Inspiratif Seorang Ojol Yang Senang Bersedekah

Sebarkan artikel ini

Oleh Galih Permana

ARTIKEL, JABAR

Globalindo.Net//Ada orang yang merelakan waktu, tenaga dan uang untuk melakukan kebaikan tanpa pamrih, tidak mengharapkan balasan dari orang yang ditolong, Abdul Rachman misalnya.

Pria yang sehari-hari menjadi driver ojek online itu masih tetap melakukan gerakan sosial tanpa pamrih. Abdul Rachman, begitu pria berusia 43 tahun ini disapa.

Dari satu bungkus nasi, bisa menghadirkan kebaikan. Itu semangat yang digaungkan oleh Abdul Rachman sebuah aksi sosial bernama Gerakan Jumat berkah.

Gerakan jumat berkah yang di lakukan oleh Abdul Rachman dan istrinya Winda Ariany sudah berjalan  kurang lebih lima tahun lalu (sekitar tahun 2019) dan sesuai dengan namanya gerakan amal ini.

Abdul Rohman membagikan nasi bungkus atau nasi kotak gratis yang di temani istrinya kepada warga yang membutuhkan seperti kaum dhuafa, jompo, dan yatim piatu.

“Setiap Jumat Subuh saya dan istri sudah bangun untuk memasak, dan harus selesai sekitar pukul 08.00, kemudian dibagikan,” ujarnya.

Usai memasak, dia berkeliling untuk membagikan nasi yang sudah di siap kan nya.

Rumahnya yang berada di Baleendah untuk membagikan nasi kepada orang yang membutuhkan. Sejumlah 30 hingga 50 nasi dibagikan setiap Jumat.

“Saya bagikan kepada panti asuhan, Pengatur Lalu Lintas tukang becak dan orang yang membutuhkan lainnya,” ungkapnya.

“Saya pilih hari Jumat untuk membagikan nasi gratis karena amalan dan pahala akan dilipatgandakan di hari Jumat.

Kisah mula Abdul Rachman dan istrinya memulai Gerakan Jumat berkah diceritakan kepada Globalindo.

“Saya masih ingat, kebetulan dulu sayah punya usaha warung angkringan yang saya berinama angkringan KOMBES di jln Lengkong besar di Bandung dan tidak sengaja kedatangan pelanggan teman waktu sayah kerja di sebuah perusahaan otomotif di bandung dan teman saya memesan  15 bungkus dan minta sayah untuk  membagikan nya.

Seiring berjalannya waktu, banyak teman-teman yang tertarik ikut berdonasi bahan makanan dan uang untuk Gerakan Jumat berkah” tuturnya

Meskipun harus berjuang di bawah terik matahari atau bahkan hujan, tidak akan mengurangi semangat dalam niat untuk berbagi kebahagiaan kepada sesama, dalam wujud sebungkus nasi lengkap lauk pauk,

Sesuai namanya, kegiatan bagi-bagi nasi secara gratis ini dilakukan setiap hari Jum’at pagi dan sore, di sekitar jalan kota kota Bandung. Pembagian Nasi Gratis ini menyasar ke kalangan ekonomi bawah seperti tukang becak, ojek, petugas kebersihan, dan tukang parkir.

Dikatakan, kegiatan jumata berkah ini telah berhasil memberi banyak manfaat bagi masyarakat dan diharapkan pula akan menumbuhkan rasa kepedulian terhadap sosial masyarakat.

“Rasa kemanusiaan antar sesama harus selalu diasah karena di era globalisasi sekarang, potensi untuk menjadi individualisme sangatlah besar, maka perlu adanya gerakan yang menumbuhkan rasa humanisme seperti kegiatan Jum’at berkah ini” tuturnya.

Dalam hal pendanaan ungkapnya, kegiatan ini dibiayai sepenuhnya dari para donatur yang peduli dengan kalangan yang memang patut untut dibantu.

“Pengelolaan dana yang transparan membuat para donatur tidak kapok mendonasikan uangnya untuk kegiatan ini. Bahkan sekarang kegiatan ini sudah mempunyai donatur tetap yang selalu ber infaq disetiap minggunya”, jelasnya.

Menurutnya, dengan keberagaman warga Negara Indonesia pada umumnya, dan warga Bandung pada khususnya, jangan dijadikan penghalang untuk selalu berbagi kepada sesama.

Membentuk karakter pemuda generasi penerus bangsa adalah tugas yang sekarang kita emban, sebagai masyarakat Indonesia.

Memberi contoh dan teladan yang baik untuk generasi muda bisa menjadi langkah besar terwujudnya karakter bangsa yang kuat. Menghargai sesama dan menumbuhkan rasa empati merupakan salah satu kunci membangun bangsa. Mari kita wujudkan Indonesia yang ramah dan peduli sesama, pungkasnya.

Wahai orang-orang yang beriman, berinfaqlah dari sebagian rejeki yang Kami berikan pada kalian sebelum datang hari di mana tak lagi ada perdagangan, persahabatan, maupun pembelaan.” (Q.S Al-Baqarah: 254)

 

Galih