JAWA TIMURSumenep

Kangean Festival 2025: Lautan Manusia di Alun-Alun Arjasa, Semarakkan HUT RI ke-80 dengan Nuansa Budaya Lokal

536
×

Kangean Festival 2025: Lautan Manusia di Alun-Alun Arjasa, Semarakkan HUT RI ke-80 dengan Nuansa Budaya Lokal

Sebarkan artikel ini

Arjasa, Kangean – Senin, 11 Agustus 2025, menjadi hari yang akan diingat oleh masyarakat Kangean. Sejak matahari baru saja meninggi, denyut kehidupan di Alun-alun Arjasa sudah terasa berbeda. Jalanan menuju pusat kota berubah menjadi arus manusia, riuh oleh langkah peserta dan suara sorak warga yang memadati kiri-kanan jalan. Udara pagi bercampur antara aroma rumput basah, semangat kemerdekaan, dan kebanggaan akan identitas lokal.

Hari ini, Kangean Festival 2025 resmi dibuka, mengusung tema penuh makna: “Budaya Lokal Kangean dalam Bingkai Kemeriahan HUT RI ke-80”. Festival ini menjadi pembuka dari seluruh rangkaian acara perayaan kemerdekaan di Kecamatan Arjasa, sebuah momentum dimana seni, budaya, dan kebersamaan bersatu dalam satu panggung raksasa bernama alun-alun.

*Pembukaan yang Penuh Kehangatan*

Ketua Panitia Induk, *Hamsun Bisri, S, SH* , berdiri di podium dengan wajah penuh rasa syukur. Dalam sambutannya, ia menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat—mulai dari jajaran instansi, Asosiasi Kepala Desa (AKD), seluruh kepala sekolah, hingga relawan yang telah mengorbankan pikiran, tenaga, dan bahkan materi demi suksesnya acara ini.

Tetaplah jaga keselamatan dan ketertiban di jalan. Kemeriahan ini akan lebih indah jika kita semua pulang dengan selamat,” pesannya, yang disambut tepuk tangan gemuruh ribuan hadirin.

Warna-warni kostum berpadu dengan atribut khas daerah, membentuk gelombang visual yang memanjakan mata.

Suasana hangat ini semakin hidup ketika seluruh peserta diajak untuk *senam bersama* . Dari anak TK hingga orang dewasa, semua bergerak mengikuti irama, menandakan bahwa semangat kemerdekaan tak mengenal batas usia. Senyum, tawa, dan teriakan penyemangat membentuk harmoni yang jarang ditemui di hari-hari biasa.

Balon Warna-Warni Menghiasi Langit

Puncak momen pembukaan tiba ketika *Camat Arjasa, Aynizar Sukma* , memimpin prosesi pelepasan balon ke udara. Ratusan balon dengan warna merah, putih, dan aneka warna lainnya terbang tinggi, berpacu dengan angin, seolah mengirimkan pesan bahwa semangat Kangean akan terus melesat tanpa batas. Sorak-sorai warga membahana, membaur dengan suara drum band yang mulai menggetarkan tanah.

*Kirab Budaya yang Mengalir Seperti Sungai Besar*

Kirab budaya pun dimulai. Barisan demi barisan bergerak rapi dari berbagai unsur: TK/RA, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK, perangkat desa, instansi pemerintahan, kelompok PKK, dan komunitas masyarakat. Setiap kelompok membawa identitasnya masing-masing, ada yang mengenakan pakaian adat, ada yang membawa miniatur hasil kerajinan lokal, ada pula yang memamerkan tarian tradisional di tengah perjalanan.

Warna-warni kostum berpadu dengan atribut khas daerah, membentuk gelombang visual yang memanjakan mata. Dentuman drum band dan tiupan terompet mengiringi langkah kaki peserta, membuat seluruh Arjasa seperti berdenyut mengikuti irama.

Dari anak TK hingga orang dewasa,

Alun-Alun Arjasa Menjadi Lautan Manusia

Dari pandangan mata burung, alun-alun tampak seperti lautan manusia. Ribuan peserta dan penonton tumpah ruah, memenuhi setiap sudut lapangan. Latar megah Masjid Jamik Assunni Arjasa dengan kubah hijau emasnya menjadi saksi bisu kemeriahan ini. Di bawah langit biru yang cerah, bendera merah putih berkibar gagah, menyatu dengan semangat yang membara di dada setiap orang.

Bagi warga Kangean, momen ini bukan sekadar perayaan ulang tahun kemerdekaan. Ini adalah pernyataan bahwa di tengah arus modernisasi, budaya lokal tetap dijunjung tinggi. Ini adalah bukti bahwa semangat gotong royong masih hidup, bahwa kebersamaan masih menjadi napas kehidupan masyarakat.

Dan ketika matahari semakin tinggi, teriknya tak mampu meredam antusiasme. Anak-anak berlarian, orang tua tersenyum bangga, dan para remaja mengabadikan setiap momen dengan kamera ponsel mereka. Kangean Festival 2025 bukan hanya menjadi pembuka rangkaian HUT RI ke-80, tetapi juga menjadi cermin kebanggaan daerah yang akan dikenang sepanjang tahun.

Pewarta: Hariyanto/HR