BeritaSosial dan budaya

Soroti Pembangunan Pesisir Utara, Sekretaris PCNU Tangerang : “Perhatikan Kearifan Lokal”

171
×

Soroti Pembangunan Pesisir Utara, Sekretaris PCNU Tangerang : “Perhatikan Kearifan Lokal”

Sebarkan artikel ini

TANGERANG, BANTEN

Globalindo.Net//Sekretaris Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Tangerang H Muhammad Qustulani menyampaikan, bahwa isu pembangunan daerah atau proyek strategis nasional di pesisir Utara Tangerang. Seharusnya tidak berbenturan, sebaliknya, justru bersinergi dan ramah kepada masyarakat.

“Pentingnya menjaga hak-hak umum, mengikuti aturan yang disepakati, khususnya kasus dan gesekan masyarakat dengan pembangunan di utara. Pemerintah, dan aparat keamanan harus menghadirkan rasa aman dan keadilan untuk masyarakat,” ungkapnya, dalam keterangan tertulis yang dilansir dari dari NU Online Banten, Jumat, (8/11/2024).

Kasus mobil tanah pada hari ini, kata pria yang akrab disapa Gus Fani, reaksi spontan masyarakat merupakan puncak dari kekesalan warga yang keluhannya diabaikan pemerintah, dan juga aparat keamanan. Pasalnya setiap kejadian kecelakaan akibat dari mobil tanah selalu tidak ada solusinya, aturan dianggap tidak ada taringnya.

“Sebab itu responsif pemerintah dan aparat penegak hukum menertibkan operasional mobil tanah menjadi penting ditindaklanjuti sehingga kejadian ini tidak terulang lagi. Pembangunan seharusnya berkearifan lokal, tanpa mengganggu tatanan sosial, dan kehidupan di masyarakat,” terangnya

Gus Fani berkeyakinan, bahwa masyarakat di Tangerang Utara tidak menolak pembangunan, pasti mendukung. Namun di sini ada pendekatan yang salah, mungkin, kurang humanis, dan kurang taat pada aturan operasional bekerja sehingga ini menjadi api dalam sekam yang sedang menunggu momentum.

Ia juga mengingatkan, kepada pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU), Ranting NU, dan Banom yang berada di pesisir utara untuk meredam letupan emosional masyarakat. Agar tidak terjadi huru-hara yang berkelanjutan.

“Saya secara pribadi, menghimbau kepada MWC dan ranting NU untuk menjadi bagian yang menjaga kondusifitas wilayahnya masing masing,” tambahnya.

Pria kelahiran Teluknaga ini menyatakan rasa keprihatinannya atas korban kecelakaan truk yang terjadi pada Kamis (7/11/2024) pagi. Kejadian ini mengingatkan dirinya, saat anak didiknya santri Pondok Pesantren Al Hasaniyah Rawalini juga menjadi korban kecelakaan truk pada empat tahun silam

“Semoga Allah memberikan kesabaran, dan kesembuhan. Utamanya umur yang panjang dan pulih sediakala,” harap Gus Fani.

Gus Fani mengenang, saat itu, ia bersama ribuan santri pernah memblokade jalan untuk menuntut penerapan peraturan Bupati tentang jam operasional mobil yang bertonase di ambang batas normal. Sebab, jika tidak diatur, dikhawatirkan akan ada banyak korban terutama anak-anak sekolah. Karena disepanjang jalan arah Kampung Melayu tersebut banyak sekali lembaga pendidikan

“Pembangunan harus tetap memperhatikan kearifan lokal, tidak mengganggu hak orang lain. Hal lebih penting yang harus dipersiapkan adalah pengembangan SDM masyarakat di pesisir utara agar bisa menikmati hadirnya pembangunan daerah,” tegas Gus Fani.

“Bukan menjadi penonton tetapi subjek penggerak yang mensejahterakan masyarakat umum. Jangan sampai lapangan kerja terbuka lebar tetapi SDM lokal tidak mumpuni,” tandas Ketua STISNU Nusantara Tangerang ini.

 

Pewarta : ViN

× How can I help you?