Sumenep, Globalindo.net//– Kepala Puskesmas (Kapus) Manding, dr. Nuruddin, secara tidak langsung mengakui adanya pemotongan dana kapitasi yang diduga terjadi secara sistematis di Kabupaten Sumenep, Selasa, 4/2/2025
Namun, Saat ditemui di ruang kerjanya, dr. Nuruddin memberi keterangan simpang siur kadang mengaku tuduhan pemotongan dana kapitasi tersebut tidak benar, akan tetapi disisi lain Ia mengakui seikhlasnya, ada apa..?
“Masa iya orang bersedekah harus diberitahukan kepada umum, istilahnya tangan kanan memberi, tangan kiri tidak boleh tahu,” kilahnya.
Pernyataan ini diamini oleh salah satu perawat, Irma, yang berada di samping Kapus Manding saat wawancara berlangsung.
Menurut dr. Nuruddin, dana kapitasi merupakan hak tenaga kesehatan (nakes) yang kemudian diberikan kepada tenaga kesehatan non-PNS secara sukarela.
“Kami berikan itu seikhlasnya, misalnya dikasih 100 ribu dan itu langsung diberikan kepada nakes yang bersangkutan,” jelasnya.
Anehnya, ketika ditanya apakah Ia siap untuk bersaksi jika nantinya ada panggilan dari kejaksaan tinggi jawa timur, kesannya tidak mau.
” Kalau jadi saksi semasa kepemimpinan saya di puskesmas manding, saya siap, tapi kalau jadi saksi puskesmas yang lain saya tidak mau,” Katanya.
Namun, ketika ditanya mengenai ketika pemotongan itu telah tejadi tawar menawar apakah ikhlas apa tidak, Ia menegaskan itu tidak ikhlas.
” Kalau tawar menawar yang jelas itu tidka ikhlas,” Ucapnya
Namun, di sisi lain, beredar dugaan bahwa pemotongan dana kapitasi dilakukan secara terstruktur dan masif hingga mencapai 40 persen.
Bukti pengakuan dari puluhan dokter telah menguatkan dugaan tersebut, termasuk mutasi rekening yang telah diterima oleh redaksi.
Dalam pengakuan para dokter, besaran pemotongan bervariasi, mulai dari belasan persen hingga mencapai puluhan persen.
Bahkan, kasus ini telah dilaporkan ke Kejaksaan Tinggi Jawa Timur (Kejati Jatim) beberapa waktu lalu dan saat ini sedang dalam tahap telaah oleh pihak kejaksaan.
Publik kini menunggu perkembangan lebih lanjut terkait penyelidikan dugaan pemotongan dana kapitasi yang mengundang perhatian luas di Sumenep,”
Pewarta: HR
Editor; Purwati