Ngawi, Globalindo.Net// Anggota DPRD Jatim Darmawan Sutanto dari fraksi Gerindra melakukan reses nya di beberapa titik di Ngawi,anggota
dewan provinsi yang berangkat dari daerah pemilihan (dapil) 9 meliputi kota Ngawi,Magetan,Ponorogo,Pacitan dan Trenggalek.
Reses adalah momen penting bagi anggota dewan untuk menyerap dan membawa aspirasi masyarakat ke tingkat legislatif. Dalam kunjungannya ke berbagai titik, Darmawan Sutanto mengungkapkan bahwa sejumlah masalah mendesak disuarakan oleh warga.
Misalnya seperti petani yang berada di Desa Sidolaju Kecamatan Widodaren ini mengeluhkan tentang sulitnya air di persawahan yang membuat petani menjadi gagal panen sampai 3 musim.
“Memang Ngawi adalah salah satu lumbung pangan terutama padi ,produktifitasnya sangat besar di Jawa Timur bahkan secara Nasional” kata Darmawan.
Politisi Gerindra itu menambahkan, kondisi ini semakin diperburuk oleh banjirnya padi impor yang menekan harga padi lokal. “Ini masalah serius yang butuh solusi segera,” tegasnya.
Selain itu, petani padi juga mengeluhkan terkait kelangkaan pupuk bersubsidi yang kerap mengganggu produktivitas. Menurut Darmawan, persoalan ini sudah lama terjadi, namun belum ada langkah nyata dari pemerintah.
“Kelangkaan pupuk menjadi momok klasik bagi petani. Padahal, pupuk adalah kebutuhan vital untuk meningkatkan hasil panen,namun kita punya Tani Merdeka salah satu ormas atau sayap dari partai Gerindra yang bisa mengontrol kelangkaan pupuk” ujar Darmawan Sutanto.
Kerusakan saluran irigasi dan jalan usaha tani memperparah kondisi. Irigasi yang tidak berfungsi maksimal menyebabkan pengairan sawah terganggu, sementara jalan rusak menyulitkan akses petani ke lahan atau pasar.
Masalah infrastruktur juga menjadi isu yang dominan dalam kunjungan nya ke Desa Wonorejo Kecamatan Kedunggalar,Jalan-jalan rusak di berbagai wilayah tak hanya menghambat mobilitas, tetapi juga berdampak pada ekonomi masyarakat dan meningkatkan risiko kecelakaan.
“Perbaikan jalan harus menjadi prioritas. Infrastruktur yang baik adalah kunci bagi peningkatan ekonomi warga,” ujar Darmawan Susanto.
Keluhan lain datang dari pelaku Usaha Mikro , Kecil, dan Menengah (UMKM) yang merasa kurang mendapat perhatian pemerintah. Seperti warga Desa Pitu Kecamatan Pitu berharap ada program konkret untuk mendorong ekonomi kerakyatan, terutama bagi UMKM di pedesaan.
Politisi asal Daerah Pemilihan (Dapil) IX Jawa Timur itu pun berjanji akan memperjuangkan semua aspirasi yang diterimanya selama reses. Ia berharap pemerintah daerah segera mengambil langkah konkret untuk menjawab kebutuhan masyarakat.
“Semua keluhan ini sudah saya catat. Saya akan pastikan masalah ini dibahas di DPRD agar solusinya cepat terealisasi,” pungkasnya.
Acara reses juga di ikuti oleh Ketua DPC Gerindra Ngawi Waluyo Jati Sasono sekaligus Wakil ketua DPRD Ngawi , anggota DPRD Ngawi Dwi Nur Achmad Riyadi Basuki, ketua fraksi partai Gerindra DPRD Ngawi Suntoro serta tokoh tokoh dan masyarakat sekitar.
Pewarta: As Wisnu
Editor: Purwati