WAMENA – Globalindo.Net// Mahasiswa Papua asal Jayawijaya yang sedang belajar di Jawa, Bali, dan Sumatera mengeluarkan daftar tuntutan Menanggapi konflik horizontal yang telah memakan banyak korban jiwa di Wamena, Provinsi Papua Pegunungan, pada Kamis, 3 Oktober 2024.
Penolakan terhadap penyelesaian konflik melalui pemberian dana, yang dianggap dapat menciptakan ketergantungan dan memicu konflik baru. Tegasnya
Pembentukan polisi adat untuk meningkatkan keamanan di Wamena dan Papua Pegunungan.
Pembatasan keterlibatan politisi yang berpotensi memanfaatkan konflik untuk kepentingan pribadi.
Pembentukan tim edukasi politik untuk meningkatkan pemahaman masyarakat.
Permintaan pertanggungjawaban TNI/POLRI atas lemahnya pengamanan di wilayah konflik. Pungkasnya
Para mahasiswa juga menekankan pentingnya pemulihan layanan publik, termasuk akses pendidikan dan kesehatan, serta pembentukan tim rekonsiliasi independen yang melibatkan tokoh adat dan perwakilan masyarakat.
“Kami berharap tuntutan ini dapat menjadi langkah awal menuju penyelesaian konflik yang komprehensif dan berkelanjutan di Wamena,” ujar seorang perwakilan mahasiswa.
Sementara itu, pihak berwenang belum memberikan tanggapan resmi terhadap tuntutan yang diajukan oleh para mahasiswa tersebut. Tutupnya
Wartawan : Yani Wendy
Editor;Purwati