KesehatanBandungBeritaJawa Barat

RSUP Hasan Sadikin Siap Menerima Pasien Rujukan Terpapar Mpox

382
×

RSUP Hasan Sadikin Siap Menerima Pasien Rujukan Terpapar Mpox

Sebarkan artikel ini

BANDUNG, JABAR

Globalindo.Net//Untuk mengantisipasi kemungkinan adanya pasien yang terpapar wabah mpok, RSUP Hasan Sadikin Bandung telah menyiagakan lima ruang isolasi di Gedung Kemuning.

Manajer Pelayanan Medik RSUP Hasan Sadikin Bandung, Fiva Aprilia Kadi mengatakan, sistem rute untuk pasien mpox rujukan dari pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) atau rumah sakit umum daerah (RSUD) juga telah disiapkan.

“Jadi bisa kita terima lewat  instalasi gawat darurat (IGD) maupun lewat poliklinik. Nanti dari situ akan dilihat oleh dokter yang sedang bertugas bisa di jam kerja maupun jam jaga, setelah itu kami akan melakukan penilaian apakah pasien tersebut harus dirawat atau tidak,” ujar Fiva di RSUP Hasan Sadikin Bandung, Kamis beberapa waktu lalu (5/9/2024).

Fiva juga mengatakan, Penilaian kondisi kesehatan pasien yang gejalanya mirip mpox itu akan dilakukan oleh tim dokter penyakit infeksi menular khusus.

Jika hasil penilaian medis tim dokter harus dilakukan perawatan maka pemeriksaan lanjutan akan segera dilakukan, tutur Fiva.

Seperti pemeriksaan fisik, rontgen dengan menggunakan alat pelindung diri (APD) dan masker seperti COVID terdahulu. Maka kita akan merawat di dua tempat, bisa Gedung RIKK ataupun Gedung Kemuning lantai 1. Ruangannya sudah disiapkan oleh RSUP Hasan Sadikin.

“Tim dokter penanganan pasien mpox dibagi menjadi dua bagian, yakni untuk pasien dewasa dan pasien anak,” ujarnya.

Tim dokter penanganan pasien mpox dewasa ditangani oleh dokter dari bagian penyakit dalam (internis). Sementara tim dokter untuk pasien usai 18 tahun kebawah oleh dokter anak.

Fiva mengungkapkan, Nanti penanganan pasien mpox anak itu akan dibarengi pemeriksaannya dengan dokter internis, ungkapnya.

Berdasarkan pantauan di ruang isolasi Flamboyan, Gedung Kemuning, RSUP Hasan Sadikin, terdapat tiga pasien yang tengah dirawat. Mereka bukan pasien mpox namun pasien tuberculosis (TB).

Sementara itu, Direktur Medik dan Keperawatan RSUP Hasan Sadikin Bandung, Iwan Abdul Rachman mengaku otoritasnya siap menerima setiap pasien mpox yang dirujuk dari fasilitas kesehatan lain.

Iwan menyebutkan alur penanganan dan jalur dibawanya pasien mpox telah dipersiapkan pula. Iwan mengingatkan meski sistem rute dan fasilitas sudah mumpuni, seluruh kelompok masyarakat tidak panik.

“Tentunya saat ini kami mempunyai kesiapan penuh karena kami juga sudah mempunyai tim. Timnya dipimpin oleh Prof. Hendra,” ungkap Iwan.

Iwan mengklaim, Kondisi paparan mpox hingga kini masih terkendali. Yang paling penting kewaspadaan harus tetap dijaga dan ditingkatkan.  Dengan adanya kasus ini namun jangan sampai panik, ucapnya.

Sebelumnya, Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI telah menerbitkan surat edaran 20 Agustus 2024 tentang kewaspadaan terhadap paparan penyakit mpox di pintu masuk pelabuhan dan bandara domestik dan di wilayah.

Surat edaran Dirjen P3 Kemenkes RI ini menindaklanjuti keputusan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahwa penyakit mpox statusnya menjadi darurat kesehatan global.

“Dikarenakan ada peningkatan jumlah kasus khususnya di Benua Afrika dan Amerika. Kita bahwa ini bukan pertama kali, sebelumnya penyebaran penyakit mpox juga pernah terjadi,” terang Iwan.

Pada 11 Mei 2023 status serupa sempat dicabut oleh WHO dan 17 Agustus 2024 kembali diberlakukan, imbuhnya

(redRf).

× How can I help you?