Bandung, Jabar Globalindo.net // Pilkada serentak menurut jadwal akan digelar pada 27 November 2024. Meskipun demikian tahapan pelaksanaan pilkada di tiap daerah sudah di mulai sejak bulan januari 2024.
Gelaran pilkada tahun 2024 akan tercatat dalam sejarah politik indonesia, bahwa untuk pertama kalinya suatu pemilihan kepala daerah berlangsung secara serentak ditiap provinsi, kota dan kabupaten di seluruh indonesia.
Peristiwa politik yang sangat luar biasa mengingat dampaknya terhadap kehidupan masyarakat didaerah, karena baru saja masyarakat indonesia disibukan dengan pemilihan umum legislatif, DPD dan Presiden/wapres pada 13 Februari 2024.
Dalam presfektif partisipasi politik, pemilu adalah wujud kadaulatan rakyat dalam proses demokrasi dan merupakan tanggung jawab semua warga negara.
Pentingnya pendidikan politik warga untuk mencapai kesadaran bahwa pemilu adalah proses demokrasi dalam rangka keberlangungan pembangunan untuk mencapai tujuan bersama.
Namun demikian pemilu sebagai proses demokrasi bangsa disamping mendatangkan efek positif kepastian keberlangsungan kepemimpinan dan pembangunan ternyata berharga mahal, baik dari sisi materi juga dampak terhadap kesehatan mental.
Harga Dari Sebuah Pemilu
Sejauh ini sudah banyak pakar psikologi yang menyampaikan terkait dampak pemilu terhadap kondisi kejiwaan dan kesehatan mental masyarakat.
Karena hakekatnya pemilu adalah melegalisasi perbedaan politik warga melalui ajang kompetisi, yang dipastikan adanya pemenang tentu ada sebagian yang kalah.
Perbedaan pilihan politik terhadap pemilu dapat menyebabkan tingkat stres dan kecemasan yang tinggi pada individu bahkan obsesif terhadap politik dapat memperdalam jurang sosial antara kelompok politik yang berbeda hingga dapat mengganggu produktivitas individu.
‘Cooling Down’ Pasca Pemilu
Proses demokrasi pemilu pada akhirnya akan melahirkan pemenang kompetisi yang kemudian dengan segala tanggung jawabnya si pemenang yang akan mengajak semua komponen masyarakat baik yang memilih maupun yang tidak memilih untuk berperan aktif terlibat dalam proses pembanguan dengan tujuan kesejahteraan bersama.
Pentingnya ajakan untuk bersama-sama membangun adalah dalam rangka kembali merajut kebersamaan dan menghilangkan perbedaan saat kompetisi.
Sekeras apapun perbedaan saat kompetisi tidak akan pernah berguna bagi masyarakat disaat kompetisi itu telah berakhir, saat itu pula perbedaan berubah menjadi kebersamaan untuk satu tujuan kesejahteraan.
Karena pemilu adalah bentuk kedaulatan rakyat maka sejatinya masyarakat adalah pemenangnya, pemimpin yang terpilih harus berusaha mengayomi dan melayani masyaraktnya tanpa pandang bulu dan perbedaan.
Kita semua berharap di tahun politik 2024, para pemimpin yang terpilih di pileg dan pilpres serta pilkada bisa memberikan yang terbaik untuk masyarakat.
Elyas