Globalindo.net II Sumenep – Kekurangan SDM di internal Inspektorat sangat mempengaruhi kinerja dari pengawasan ke semua instansi di Sumenep,mereka mengakui kekurangan personil dalam tugas pengawasannya.
Hal ini terungkap dalam audensi antara Organisasi Wartwan Demokrasi Indonesia (AWDI) dengan Inspektorat Kabupaten sumenep yang bertempat di ruang pertemuan inpektorat, sayangnya PLT Inspektur inspektorat tidak bisa hadir dikarenakan ada tugas keluar kota yang cuma bisa di wakili oleh sekretaris dan beberapa irban.
Audensi tersebut berlangsung selama kurang lebih 3 jam dengan pembahasan kinerja Inspektorat dalam pengawasan terhadap instansi terkait. (Rabu 6 desember 2023)
Ketua AWDI Sumenep Rokib panggilan bekennya se hari hari menanyakan beberapa pertanyaan tentang kinerja Inspektorat dalam sistem pengawasan di Dinas Pendidikan Sunenep, sehingga terjadi ratusan kepala sekolah di isi olh Plt yang sebagian sudah melebihi 6 bulan penugasan .
Sementara Inspektur Inspektorat Kabupaten Sumenep melalui IRBAN II Eko Andri Yulianto mengatakan permohonan maaf terkait adanya fenomena yang terjadi dikalangan dunia pendidikan khususnya di sejumlah kalangan Plt kepala Sekolah Dasar Negeri di Kabupaten Sumenep belum terjamah.
“Sistem pengawasan kami lakukan ada dua sistem dalam setahun yakni sistem reguler dan sistem tahunan” ujar Eko yang mewakili IRBAN II
Tentunya jika dalam sistem pengawasan tersebut dilakukan secara prosedural tentunya akan meminimalisir adanya Plt Kepala Sekolah yang melebihi batas waktu.
Bidang Investigasi DPC AWDI Sumenep Imam Rasyidi, S. Sos., menjawab dengan adanya keterangan yang disampaikan oleh pihak Inspektorat melalui IRBAN II tersebut, dirinya menimpali bahwa kinerja Inspektorat Kabupaten Sumenep ini terkesan lemah.
Sementara Asis Munandar selaku IRBAN III Inspektorat Kabupaten Sumenep mengatakan bahwa bukan lemah tapi dengan adanya keterbatas SDM.
” Bukan lemah mas, tapi dengan adanya keterbatasan SDM kami yang sangat minim dengan komposisi auditor yang hanya 33 orang serta TOPD hanya 6 orang, dimana teman-teman harus mengatasi 330 desa,” katanya.
” Jadi anda bisa bayangkan dengan komposisi teman-teman kami yang 33 orang ples 6 orang yang saya katakan tadi dengan 330 desa ples 4 kelurahan ples 24 OPD dengan dinas pendidikan yang ada sekian ratus SD harus kita awasi secara intens coba bayangkan dengan jumlah orang segitu,” pungkasnya.
Penulis: Jarwo & team
Editor. : Herman & Muz