BANDUNG, Globalindo.Net- Kota Bandung kembali dihebohkan dengan pemberitaan tentang adanya pemeriksaan terhadap Wakil Wali Kota Bandung, Kang Erwin, yang diduga terkait dengan Operasi Tangkap Tangan (OTT).
Namun, dalam perkembangannya isu OTT itu terbantahkan sudah, baik pihak kejaksaan hingga yang bersangkutan Wakil Walikota Bandung sudah memberikan tanggapan/klarifikasi atas informasi Hoak yang berkembang pada saat itu.
Pengamat kebijakan public Kota Bandung, Yadi Suryadi menanggapi serius Hoak OTT terhadap Wakil Walikota Bandun, Erwin, yang menurutnya isu murahan tersebut seperti disengaja disebarkan untuk melucuti popularitas sebagai orang ke dua di Kota Bandung.
“OTT Erwin, itu isu sampah disebar oleh orang tak bertanggung jawab, bagi saya ini serius sebagai pembuhuhan carakter terhadap Kang Erwin,” Ujar Yadi kepada Redaksi Globalindo Jabar, Senin, (03/11).
Menurut Yadi, pemberitaan ini menjadi beban mental baik secara personal maupun bagi masyarakat Kota Bandung secara umum. “Politik di Bandung saat ini tidak dalam kondisi yang baik,” ujarnya.
Yadi menjelaskan bahwa Kang Erwin selama ini dikenal dengan kegiatan yang sangat terprogram dan terarah, baik dalam skala kecil maupun besar.
Prioritas utama yang dijalankan adalah kegiatan keagamaan, pemberantasan miras, narkoba, prostitusi, serta pengelolaan sampah. “Banyak program prioritas tersebut berhasil dicapai sedikit demi sedikit,” tambahnya.
Hoaks OTT sebagai Strategi Politik kotor, Pengamat ini menduga bahwa berita OTT yang beredar adalah rekayasa dari kalangan elite politik yang merasa Kang Erwin terlalu dominan dan tampil sebagai figur terdepan.
Yadi mempertanyakan, “Bagaimana mungkin berita tersebut bisa tersebar luas, sementara kegiatan Wakil Walikota tersebut adalah rutinitas yang beritanya ada di banyak media online?”Pentingnya Pengawasan dan Kepercayaan Publik
Yadi mengingatkan bahwa pengawasan kinerja pejabat seperti Walikota dan Wakil Walikota adalah hak masyarakat, khususnya warga Bandung. Kebijakan dan tatanan birokrasi kota berada di tangan keduanya, sehingga tidak mungkin mereka mengalami masalah internal yang signifikan.
Tuduhan Penjualan Jabatan dan Proyek Anggaran, Isu menjual jabatan dan proyek anggaran yang mengarah ke Kang Erwin dianggap sebagai bagian dari permainan politik. “Ada dalang di balik semua ini,” tegas Yadi.
Ia berharap pihak berwenang dapat mengungkap siapa yang berada di balik penyebaran isu tersebut agar citra dan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah Kota Bandung dapat dipulihkan.
Persaingan Politik Internal Jadi Penyebab, menurut Yadi, persaingan antar elite politik dalam merebut proyek sangat mungkin menjadi pemicu kekisruhan internal yang sedang terjadi. Ia menegaskan pentingnya menemukan akar masalah agar kondisi politik di Bandung kembali kondusif.
Red

							










