BekasiBeritaDPRDJawa BaratPolitik

Jaya Marjaya Serap Aspirasi Dapil 6, Perjuangkan Insentif Guru Ngaji dan Imam Masjid

51
×

Jaya Marjaya Serap Aspirasi Dapil 6, Perjuangkan Insentif Guru Ngaji dan Imam Masjid

Sebarkan artikel ini

PKB Bekasi Kawal Perbup Honorarium Pelayan Keagamaan & Fokus Kesejahteraan Umat di Reses Dapil 6

KAB BEKASI, Globalindo.Net – Dalam agenda Reses Tahun Sidang ke-2 Tahun 2025, Wakil Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Bekasi dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), H. Jaya Marjaya, S.E., S.H., M.Si., menyerap langsung aspirasi masyarakat di daerah pemilihannya, Senin (03/11/2025).

Kegiatan reses yang berlangsung di wilayah Dapil 6 itu dihadiri oleh Sekretaris Tanfidziyah PC Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Bekasi, Sekretaris DPC PKB Kabupaten Bekasi, serta para tokoh masyarakat dan tokoh agama. Mereka hadir dengan semangat yang sama, mempercayakan aspirasi umat dan rakyat untuk disuarakan oleh H. Jaya Marjaya, sosok legislator PKB yang dikenal konsisten memperjuangkan kepentingan masyarakat bawah dan pelayan keagamaan.

Dalam kesempatan tersebut, Jaya Marjaya menegaskan bahwa Fraksi PKB tengah memperjuangkan lahirnya Peraturan Bupati (Perbup) yang mengatur tentang honorarium dan insentif bagi guru ngaji, imam masjid, dan marbot masjid, serta mendorong hibah khusus untuk pondok pesantren di Kabupaten Bekasi.

Menurutnya, para pelayan keagamaan seperti guru ngaji, imam, dan marbot masjid memiliki kontribusi besar dalam membangun karakter dan moral masyarakat. Karena itu, mereka layak mendapatkan perhatian dan penghargaan dari pemerintah daerah.

> “Fraksi PKB sedang bergerilya memperjuangkan agar seluruh guru ngaji, imam, dan marbot masjid mendapatkan insentif yang layak dari Pemerintah Kabupaten Bekasi. Selain itu, kami juga tengah mendorong adanya hibah bagi pondok pesantren agar lembaga pendidikan keagamaan bisa berkembang lebih baik dan memiliki sarana serta prasarana yang memadai,” ujar Jaya Marjaya di hadapan masyarakat yang hadir.

Politisi PKB yang juga dikenal dekat dengan kalangan pesantren ini menambahkan, perjuangan tersebut bukan sekadar janji politik, melainkan wujud nyata keberpihakan PKB terhadap umat. Ia menegaskan bahwa perhatian terhadap sektor keagamaan harus diwujudkan dalam bentuk kebijakan dan alokasi anggaran yang konkret, bukan hanya dalam tataran seremonial.

Selain fokus pada penguatan sektor keagamaan, Jaya Marjaya juga menyinggung rencana pembangunan daerah untuk tahun anggaran 2026 yang kini tengah digodok. Ia memastikan bahwa wilayah Dapil 6 akan tetap menjadi prioritas utama dalam agenda pembangunan, dengan sederet program strategis yang telah masuk dalam draft perencanaan.

> “Ada sekitar 280 kegiatan yang sudah masuk dalam draf perencanaan untuk Dapil 6. Namun karena adanya kebijakan efisiensi dari pemerintah pusat, tentu akan ada penyesuaian. Kami akan terus kawal agar Pemkab Bekasi lebih jeli menentukan prioritas — mana yang bisa ditunda dan mana yang harus dijalankan segera,” tegasnya.

Menutup kegiatan resesnya, Jaya Marjaya menegaskan komitmennya bersama Fraksi PKB untuk terus hadir di tengah masyarakat, memastikan bahwa setiap aspirasi yang disampaikan akan diperjuangkan hingga tahap kebijakan.

> “Apa yang kami lakukan hari ini adalah bagian dari tanggung jawab moral dan politik kami kepada masyarakat. Kami akan terus memperjuangkan kesejahteraan guru ngaji, imam, dan marbot masjid, serta memastikan pondok pesantren mendapatkan dukungan hibah dari pemerintah daerah. Semua ini demi kemaslahatan umat dan kemajuan Bekasi,” pungkasnya.

Dengan semangat keberpihakan terhadap umat dan komitmen kuat mengawal pembangunan, H. Jaya Marjaya menegaskan bahwa Fraksi PKB akan tetap berdiri di garis depan memperjuangkan keadilan sosial dan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Bekasi – terutama bagi mereka yang telah mengabdikan diri untuk kehidupan keagamaan dan moral bangsa.

(Red/JM)

Tinggalkan Balasan