ARTIKEL, JABAR
Globalindo.Net// Gundah dengan kondisi fasilitas pendidikan menengah dan atas di Jawa Barat yang tidak memadai serta berulangnya kegaduhan setiap tahun dalam penerimaan siswa baru, Ketua Presidium Corong Jabar, Kang Iyus menyampaikan rilis terbaru tentang dunia pendidikan di Jawa Barat.
Menurutnya pendidikan sangat penting guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Melalui pendidikan pembekalan pengetahuan sejak usia dini hingga remaja sangat di butuhkan, karena pembentukan cara berpikir dan pembekalan pengetahuan dibangku sekolah sangat menentukan kecerdasan, kemandirian dan cara berpikir generasi bangsa.
Momen memperingati Hari Pendidikan Nasional/Hardiknas tanggal 2 Mei merupakan waktu yang tepat bagi kita semua untuk menanamkan kembaili nilai nilai perjuangan Ki Hajar Dewantara memberikan pondasi bagi arah pendidiikan di Indonesia.
Moment penting ini harus mendasari kita dalam menentukan masa depan pendidikan khususnya di Jawa Barat yang masih banyak keterbatasan dalam penyediaan layanan dasar pendidikan terutama ketersediaan ruang kelas baru.
Kondisi Faktual
Saat ini jumlah sekolah di Jawa Barat di 27 kota/kabupaten tingkat menengah swasta dan negeri 5.862, terdiri dari 1.986 SMPN dan 62.121 sekolah swasta. Sedangkan tingkat SMA/SMK negeri berjumlah 801 sekolah, terdiri dari 513 SMA negeri dan 288 SMK
Melihat data diatas, perbandingan jumlah SMP negeri/swasta 5.825, sedangkan ketersediaan SMA/SMKN berjumlah 804 sekolah, jika di total ada selisih 5021 sekolah. Data ini memperlihatkan ada ketidak seimbangan yang sanga besar antara jumah lulusan SMP dengan ketersediaan jumlah SMA/SMK negeri di Jawa Barat.
Tahun-tahun sebelumnya ketika pemerintah menerapkan permendikbud dengan sisitim zonasi menimbulkan masalah dimasyarakat karena ketersediaan SMA negeri yang tidak dapat menampung lukusan SMPN dan swasta.
Sistim SPMDB
Dengan peraturan baru Permendikdasmen No. 3 tahun 2025 sisitim SPMDB menggantikan permendikbud 21 tahun 2021 sistim PPDB akan berjalan dalam waktu dekat. Sistim SPMDB sistim rayon dengan kategori Jalur domisili, jalur afimarsi, jalur prestasi dan jalur mutasi dan semua ini harus disiapkan oleh perangkat daerah masing-masing.
Ketua Presidium CORONG JABAR perhimpunan politisi, guru besar akademisi, lintas profesi dan tokoh budayawan, Yusuf Sumpena.SH.Spm yang dikenal Kang Iyus menegaskan, Pemprov Jabar harus segera memfasilitasi penyediaan sekolah tingkat atas.
Masyarakat Jabar sangat membutuhkan fasilitas pendidikan SMAN/SMKN jangan sampai nanti penerimaan murid baru menjadi kisruh karena kurang ketersediaan SMAN/SMKN.
APBD Jawa Barat tahun 2025 sekitar Rp.31.692 triliun jika dialokasikan 20 % untuk pembangunan SMAN/SMKN itu akan bisa membangun beberapa sekolah dan setiap tahun akan bertambah.
Satu contoh Kota Bandung yang memiliki 271 sekolah SMPN/SMP swasta, terdiri dari SMPN 75, dan SMP swasta berjumlah 196, sedangkan sekolah lanjutan atas negeri ada 43 sekolah yang terdiri 27 SMA, 16 SMK, Kondisi yang sangat jomplang.
Kota Bandung dari 30 Kecamatan yang tidak memiliki sekolah SMN ada 12 Kkecamatan, ini sangat ironis.
Berharap Walikota Bandung bisa bekerja sama dengan Gubernur Jabar agar segera memprioritaskan pembangunan SMAN/SMKN di Kota Bandung, dengan menyediakan aset lahan Kota Bandung atau aset lahan Provinsi Jabar yang ada di 12 kecamatan Kota Bandung tersebut.
Hal ini pun harus di sikapi juga oleh wali kota/bupati di wilayah jawa barat, karena dari jumlah 620 kecamatan di jawa barat ada sekitar 128 kecamatan yang belum memiliki SMAN/SMKN.
Ini harus jadi perhatian dan tanggung jawab pemerintah Jawa Barat. Saya berharap dengan kepemimpinan Gubernur baru Kang Dedi Mulyadi bisa menambah fasilitas pendidikan tingkat lanjutan atas.
Elyas












