BeritaJAWA TIMURSumenep

Dugaan Korupsi Dana Kapitasi Yang Membongkar Ternyata Bukan Dokter Kaleng-kaleng.

43
×

Dugaan Korupsi Dana Kapitasi Yang Membongkar Ternyata Bukan Dokter Kaleng-kaleng.

Sebarkan artikel ini

Sumenep ~ Globalindo.net//– Banyak pihak yang mengapresiasi niat baik seorang dokter berparas cantik yang telah berani membongkar modus dugaan korupsi dana kapitasi di Wilayah Dinas Kesehatan Sumenep, khususnya yang terjadi di Puskesmas Giligenting, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Kamis 10/4/2025

Diketahui, Dokter ” N ” ternyata bukan dokter kaleng kaleng, Ia merupakan lulusan dokter terbaik di kedokteran Universitas ternama di Surabaya.

Selain lulusan terbaik, ia juga berparas cantik dengan wajah cantiknya Ia telah barani membongkar modus dugaan pemotongan atau korupsi dana kapitasi di Wilayah Dinas Kesehatan Kabupaten Sumenep.

Meskipun Dugaan pemotongan atau korupsi  itu telah dilaporkan ke Kejati, akan tetapi kasus ini terus bergulir, sehingga dokter N tak segan – segan membeberkan berbagai modus tentang kelicikan oknum yang diduga melakukan pemotongan dana kapitasi pegawai kesehatan Giligenting.

” Modusnya, dilakukan dengan cara semua rekening pegawai penerima dana kapitasi di pegang oleh oknum puskesmas, kemudian semua pegawai disuruh tanda tangan 1 lembar surat kuasa bermaterai yang diserahkan ke Bank BPRS,”Ungkapnya

Menurutnya, surat kuasa itu sudah dibuat sebelumnya oleh pihak Puskesmas, agar para pegawai yang dapat dana kapitasi tinggal tanda tangan di selembar kertas yang telah disediakan oleh oknum puskesmas Giligenting tersebut.

” Jadi, Selembar kertas yang disuruh tanda tangani itu dibuat untuk penarikan dana kapitasi ke bank BPRS, akan tetapi yang menarik uang itu bendahara puskesmas,”Ungkapnya.

Namun, Meskipun terus diprotes karena banyak kejanggalan pada tahun 2023, bahkan salah satu pegawai puskesmas sempat meminta slip rekening koran ke BPRS dan ternyata dari pihak bank itu sendiri dipersulit. Tapi, ketika mau dilaporkan akhirnya pihak bank memberikan slip rekening koran tersebut. ada apa..? itu salah satu modusnya.

” Awalnya tidak diberikan slip rekening koran itu dengan alasan pimpinan bank tidak menyetujui, Tapi ketika mau dilaporkan barulah pihak bank BPRS memberikan slip rekening koran,”Tegasnya

Ia menambahkan, Pihak bank tidak memberikan slip rekening koran dengan alasan pegawai tersebut sudah pegang buku rekening, padahal selama itu buku rekening dipegang pihak puskesmas. Nahh, setelah diprotes di kembalikanlah buku rekening kepada semua pegawai puskesmas yang menerima jasa kapitasi itu, dan ternyata walaupun buku rekening dipegang masing – masing modus pemotongan itu terus berlanjut dengan cara di transfer ke rekening puskesmas masing masing  penerima, dan setelah itu penerima jasa mengembalikan dengan cara men transfer ke pihak bendahara puskesmas dan mengenai pemotongan itu yang menentukan tetap pimpinan puskesmas.

” Info yang dapat kami percaya, Setelah dilaporkan ke pihak berwajib pihak puskesmas mengadakan rapat untuk menyamakan suara bahwa yang mengusulkan pemotongan itu adalah dokter fungsional yang bertugas pada saat itu. Jadi kalau ini memang benar adanya hal itu merupakan kejahatan yang terorganisir,” Imbuhnya

” Dalam waktu dekat ini, Selain dana kapitasi Kami juga akan melaporkan terkait dana BOK,”Pungkasnya.

Sementara, Kepala Puskesmas Giligenting, Idris, S. Kep., saat dikonfirmasi via whatsapp oleh awak media ini mengenai dugaan pemotongan dana kapitasi tersebut terkesan bungkam,”

Pewarta : HR

Editor: Purwati

Tinggalkan Balasan