WEST PAPUA -Globalindo.Net// Pemerintah Inggris menegaskan kembali komitmennya terhadap kunjungan Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia ke West Papua pada hari Selasa 2 April, setelah dipertanyakan mengenai perjanjian mineral penting tahun 2024 dengan Indonesia yang diterima media Melalui WhatsApp pada 04 April 2025
Pertanyaan Lisan diajukan oleh Alex Sobel, Anggota Parlemen untuk Leeds Central dan Headingley serta Ketua Parlemen Internasional untuk Papua Barat (IPWP). Dalam momen bersejarah yang disaksikan oleh Presiden Pemerintah Sementara ULMWP Benny Wenda dan perwakilan Dewan Gereja Papua Barat (WPCC), Pdt Dorman Wandikbo, Tn. Sobel menanyakan hal berikut kepada Menteri Indo-Pasifik Catherine West:
Pada tahun 2018, Presiden Joko Widodo berjanji kepada Komisioner Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia bahwa ia akan diizinkan untuk mengunjungi West Papua. Indonesia belum memfasilitasi kunjungan tersebut, meskipun dua Komisioner Tinggi telah datang dan pergi. Tanpa kunjungan tersebut, mustahil untuk menilai situasi hak asasi manusia yang sebenarnya. Akankah Menteri memastikan bahwa Inggris tidak terlibat dalam ekstraksi mineral penting di West Papua sebelum kunjungan tersebut dilakukan? Pungkasnya
Ibu Catherine West, yang juga merupakan salah satu penanda tangan IPWP, menegaskan kembali dukungan Inggris terhadap kunjungan tersebut dalam jawabannya:
“ Inggris terus mendukung kunjungan Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia dan, melalui inisiatif seperti prinsip-prinsip sukarela tentang keamanan dan hak asasi manusia, dan Nota Kesepahaman mineral kritis Inggris-Indonesia—yang ditandatangani oleh Anda, Wakil Ketua Parlemen—Pemerintah mempromosikan praktik terbaik tentang keberlanjutan dan penghormatan terhadap hak asasi manusia.” tegasnya
Kunjungan PBB telah diminta oleh lebih dari 110 negara anggota, termasuk semua negara anggota Forum Kepulauan Pasifik (PIF), Organisasi Negara-negara Afrika, Karibia, dan Pasifik (OACPS), Komisi Eropa , dan masing-masing negara termasuk Spanyol dan Belanda. Tambahnya
Kesepakatan mineral penting Inggris-Indonesia tahun 2024 berisiko memicu kejahatan ekologi dan militerisasi di West Papua yang diduduki. Indonesia adalah produsen nikel terbesar di dunia, dan West Papua memiliki beberapa lokasi nikel terpenting, termasuk proyek Pulau Gag di Raja Ampat, tambang nikel terbesar ketiga atau keempat di Indonesia, dan proyek nikel-kobalt Siduarsi, di sebelah barat Jayapura. Jika West Papua tidak dikecualikan dari kesepakatan tersebut, Inggris akan memastikan keterlibatannya dalam kolonialisme hijau. Tegasnya
Pertanyaan Lisan merupakan bagian dari peningkatan pengawasan Parlemen atas pendudukan Indonesia di West Papua, dengan perdebatan di House of Lords , pertemuan APPG , dan pertanyaan tertulis yang semuanya telah berlangsung dalam beberapa bulan terakhir. Tutupnya
Jurnalis : Dano Tabuni