BeritaJAWA TIMURPemerintahan

Komunitas Pasukan Anti Prei (PAP) Harapkan Dukungan Legalitas dalam Kopdar Istimewa.

123
×

Komunitas Pasukan Anti Prei (PAP) Harapkan Dukungan Legalitas dalam Kopdar Istimewa.

Sebarkan artikel ini

Ngawi – Globalindo.Net// Komunitas Pasukan Anti Prei (PAP) mengadakan acara kopi darat (kopdar) yang kali ini terasa lebih spesial dibanding biasanya. Jika sebelumnya pertemuan mereka hanya dihadiri oleh sesama anggota yang mayoritas berprofesi sebagai pedagang keliling—mulai dari penjual bakso bakar, bakso kuah, es lilin, hingga berbagai jajanan lainnya—kali ini mereka kedatangan tamu istimewa.

Perwakilan dari Darmawan Sutanto, anggota DPRD Provinsi Jawa Timur dari Partai Gerindra, hadir dalam acara tersebut. Meski Mas Tanto, sapaan akrab Darmawan Sutanto, berhalangan hadir karena tengah menghadiri rapat penting di Jakarta, ia mengutus kadernya, Agus Nur Ika Angga Putra, untuk mewakili dirinya. Kehadiran perwakilan ini disambut antusias oleh anggota PAP, yang menganggapnya sebagai bentuk perhatian nyata dari Mas Tanto terhadap komunitas mereka.

Ketua PAP, Supriyanto, mengungkapkan rasa syukur atas kehadiran perwakilan dari Mas Tanto. Ia menuturkan bahwa selama tujuh tahun komunitas ini berdiri, belum pernah ada anggota dewan, baik dari tingkat kabupaten maupun provinsi, yang datang langsung atau mengirimkan perwakilannya ke acara mereka. Kehadiran Angga, menurut Supriyanto, menjadi tanda bahwa komunitas PAP mulai mendapatkan perhatian dari pihak legislatif.

Dalam sambutannya, Supriyanto menegaskan bahwa PAP bukan sekadar perkumpulan pedagang keliling, tetapi juga komunitas yang aktif dalam kegiatan sosial. Setiap bulan, mereka secara rutin mengadakan bakti sosial untuk membantu anak yatim, lansia, serta keluarga kurang mampu. Menariknya, seluruh dana yang digunakan dalam kegiatan ini dikumpulkan secara swadaya oleh para anggota yang kini telah mencapai sekitar 60 orang.

“Alhamdulillah, meskipun Mas Tanto tidak bisa hadir langsung, kami tetap merasa bersyukur karena beliau masih menunjukkan kepeduliannya dengan mengirimkan perwakilan. Kami berharap pertemuan ini dapat membawa perubahan positif bagi komunitas kami,” ujar Supriyanto, Sabtu (28/2/25).

Salah satu aspirasi yang disampaikan dalam acara tersebut adalah mengenai legalitas organisasi PAP. Hingga saat ini, komunitas tersebut belum memiliki status hukum yang sah. Supriyanto berharap Mas Tanto dan timnya dapat membantu proses legalisasi komunitas mereka agar lebih diakui dan mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah.

“Kami ingin komunitas ini memiliki dasar hukum yang jelas. Dengan legalitas yang resmi, kami berharap bisa mendapatkan akses lebih mudah ke berbagai program bantuan pemerintah,” tambahnya.

Menanggapi permintaan tersebut, Agus Nur Ika Angga Putra memastikan bahwa aspirasi komunitas PAP akan segera disampaikan kepada Mas Tanto untuk ditindaklanjuti. Ia menegaskan bahwa Mas Tanto memiliki komitmen besar terhadap kesejahteraan masyarakat kecil, terutama para pelaku usaha mikro seperti anggota PAP.

“Mas Tanto sebenarnya sangat ingin hadir langsung, tetapi karena ada tugas mendesak di Jakarta, beliau mengutus saya untuk memastikan bahwa aspirasi teman-teman di komunitas PAP sangat diperhatikan,” kata Angga.

Ia juga menambahkan bahwa sebagai putra daerah asli, Mas Tanto memiliki visi besar untuk kemajuan Kabupaten Ngawi. Salah satu fokusnya adalah memberdayakan ekonomi masyarakat kecil serta memastikan mereka mendapatkan akses yang lebih baik terhadap berbagai program bantuan pemerintah.

“Komitmen Mas Tanto adalah memperjuangkan hak-hak masyarakat Ngawi, termasuk komunitas seperti PAP. Kami akan berupaya agar komunitas ini mendapatkan dukungan yang lebih baik di masa mendatang,” jelasnya.

Kopdar ini berlangsung dalam suasana penuh kebersamaan dan diakhiri dengan sesi diskusi antara anggota PAP dan tim perwakilan Mas Tanto. Berbagai permasalahan disampaikan oleh para anggota, mulai dari regulasi terkait pedagang keliling, akses permodalan, hingga peluang mendapatkan bantuan dari pemerintah.

Dengan adanya pertemuan ini, komunitas PAP berharap ada tindak lanjut nyata yang dapat segera direalisasikan. Mereka optimistis bahwa dengan dukungan dari pihak legislatif, komunitas pedagang keliling seperti mereka bisa semakin berkembang dan mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah.

Pewarta : R. Yudha Prasetyo
Editor : As Wisnu H.