Sumenep, Globalindo.net // – Menanggapi pernyataan Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Sumenep yang membantah adanya pemotongan dana kapitasi, Dokter (N )dan ( I )(inisial), yang mengaku menjadi korban, akhirnya angkat bicara.
Dokter( N ) dan ( I )menyebut dugaan pemotongan dana kapitasi ini semakin menarik perhatian publik, terutama setelah Kadinkes menyatakan tidak ada praktik seperti itu. Menurutnya, isu ini menjadi sorotan karena ada indikasi perlindungan terhadap pihak-pihak tertentu di Dinas Kesehatan Sumenep.
“Saya tertarik dengan pernyataan Kadinkes. Kadinkes menyatakan tidak ada pemotongan, tapi saya menduga ia sedang mencoba berlindung dan melindungi sesuatu,” ujarnya Dokter ( N )dan ( I ).
Ia mempertanyakan kemampuan Kadinkes untuk mempertanggung jawabkan pernyataan tersebut jika nantinya dipanggil oleh Kejaksaan Tinggi Jawa Timur. “Kalau tidak bisa dipertanggung jawabkan, itu akan menjadi blunder dan menimbulkan kesan pernyataannya bohong,” tambahnya.
Dokter( N )dan ( I )juga menyindir pernyataan Kadinkes yang ia nilai bisa menimbulkan kesan lucu. “Kadinkes harus memastikan pernyataannya benar. Kalau tidak, ia akan malu,” katanya sambil tertawa.
Selain itu, Dokter( N ) dan ( I ) inisial menyayangkan sikap oknum wartawan yang memuat pernyataan sepihak oleh Kadinkes tanpa melakukan investigasi ke lapangan untuk mencari kebenaran, serta klarifikasi kepada pihaknya.
“Oknum wartawan yang hanya merilis tanpa melakukan investigasi dan klarifikasi berarti mengabaikan isu-isu yang sedang mencuat, hanya dengan sebelah pihak. Saya sarankan jangan hanya jadi oknum wartawan rilis,” tegasnya.
Persoalan ini disebut Dokter( N ) dan ( I )akan menjadi bola panas yang harus dihadapi Kadinkes Sumenep. Ia berharap keadilan dapat ditegakkan demi transparansi dan kepentingan masyarakat kabupaten Sumenep.”pungkasnya
Pewarta: HR
Editor: Purwati