Sumenep,Globalindo.Net//– Ketika angka kecelakaan lalu lintas di Kabupaten Sumenep semakin mengkhawatirkan, respons Kasat Lantas AKP Ninit Titis Dewiyani terhadap wartawan dinilai jauh dari harapan. Alih-alih membangun sinergi untuk mengatasi situasi ini, Titis justru dinilai bersikap antipati dan tertutup, bahkan terhadap pihak media yang siap membantu mensosialisasikan keselamatan berkendara.
Sebagai pejabat publik yang bertanggung jawab dalam hal keselamatan lalu lintas, Kasat Lantas seharusnya menyambut baik kolaborasi dengan media. Namun, sikap tidak responsif dan minimnya komunikasi menciptakan kesan seolah keselamatan masyarakat bukan prioritas utama. Di tengah meningkatnya angka kecelakaan, sikap seperti ini hanya menunjukkan kurangnya empati pada masalah serius yang dihadapi masyarakat.
Media adalah mitra strategis yang bisa menjadi jembatan untuk menyampaikan pesan-pesan keselamatan. Sayangnya, sikap antipati Kasat Lantas justru menghambat upaya edukasi masyarakat. Hal ini menimbulkan pertanyaan besar: apakah keselamatan publik tak dianggap penting?
Komunikasi yang efektif antara polisi dan media sangat diperlukan dalam kondisi seperti ini. Menjaga jarak atau bersikap tertutup hanya akan membuat upaya pencegahan kecelakaan berjalan setengah hati. Jika keterbukaan tidak diwujudkan, upaya menekan angka kecelakaan ini mungkin hanya akan menjadi retorika tanpa hasil nyata.
Di sisi lain, keterbukaan dan kerja sama dengan media akan memberikan pengaruh positif yang luas. Dengan komunikasi yang terjalin baik, masyarakat bisa lebih memahami pentingnya keselamatan berlalu lintas. Tidak adanya sinergi hanya menandakan ketidakpedulian terhadap kebutuhan informasi publik.
Kritik ini seharusnya menjadi evaluasi penting bagi AKP Ninit Titis Dewiyani. Sikap terbuka dan responsif bukan hanya bagian dari tugas, tetapi tanggung jawab moral dalam menjalankan amanah sebagai pejabat publik. Jika ini diabaikan, maka publik berhak mempertanyakan keseriusan Kasat Lantas dalam menjaga keselamatan mereka.
Keselamatan lalu lintas bukan sekadar isu statistik; ini adalah tentang nyawa manusia. Diharapkan Kasat Lantas Sumenep bisa merespon kritik ini dengan tindakan nyata, mengubah sikap tertutup menjadi terbuka demi kebaikan bersama.”
Pewarta:HR. Editor; Purwati