Beranda

*Sampah Mulai Masuk ke Sawah Petani di Desa Angon-angon, Warga Minta Pemerintah Sumenep segera Bertindak*

66
×

*Sampah Mulai Masuk ke Sawah Petani di Desa Angon-angon, Warga Minta Pemerintah Sumenep segera Bertindak*

Sebarkan artikel ini

Kangean, Globalindo.net Kondisi tumpukan sampah di Dusun Telaga Deje, Desa Angon-angon, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Sumenep, kini semakin mengkhawatirkan. Setelah beberapa hari dibiarkan mengendap, sebagian sampah mulai terbawa arus air dan masuk ke area persawahan warga. Para petani yang menggantungkan hidup dari hasil panen mulai merasa cemas karena air irigasi yang seharusnya bersih kini tercemar oleh berbagai jenis limbah rumah tangga dan plastik yang menumpuk.

Fenomena ini bukan hanya mengancam produktivitas pertanian, tetapi juga menjadi potret nyata lemahnya penanganan sampah di wilayah kepulauan. Sejumlah warga menilai, dinas terkait, khususnya Dinas Pengairan Kabupaten Sumenep, tidak boleh berpura-pura tidak tahu terhadap kondisi tersebut. Tumpukan sampah yang sudah merembes ke lahan pertanian adalah sinyal bahaya yang perlu segera direspons dengan tindakan konkret.

“Air yang kami gunakan untuk mengairi sawah sekarang sudah kotor dan bau. Kalau terus begini, bisa rusak tanaman kami,” ungkap salah satu petani di sekitar lokasi dengan nada kecewa.

Para petani sebenarnya telah berinisiatif melakukan kerja bakti untuk membersihkan aliran air, namun volume sampah yang mencapai ratusan meter membuat mereka kewalahan. Kondisi ini jelas membutuhkan keterlibatan langsung pemerintah daerah, terutama dinas teknis yang berwenang menangani kebersihan aliran air dan pengelolaan lingkungan.

Jika dibiarkan lebih lama, bukan hanya sawah yang terdampak, tetapi juga ekosistem sekitar Telaga Deje yang bisa rusak akibat tumpukan limbah yang terus menumpuk. Pemerintah Kabupaten Sumenep diharapkan segera menurunkan tim gabungan untuk membersihkan area tersebut serta menyiapkan solusi jangka panjang dalam pengelolaan sampah di wilayah kepulauan.

Kepedulian dan tindakan nyata pemerintah menjadi harapan utama para petani. Sebab, di balik lumpur dan sampah yang mencemari telaga, ada nasib para petani kecil yang menanti uluran tangan agar lahan mereka tetap subur dan produktif.
Pewarta : Sigit

Tinggalkan Balasan