JAWA TIMURSumenep

Kapal Misterius di Perairan Buddi Diduga Milik KEI, Warga Arjasa Desak Pemerintah Bertindak

357
×

Kapal Misterius di Perairan Buddi Diduga Milik KEI, Warga Arjasa Desak Pemerintah Bertindak

Sebarkan artikel ini

Arjasa – Globalindo.net,
Gelombang keresahan warga Kecamatan Arjasa kembali memuncak setelah sejumlah kapal terlihat di perairan Desa Buddi, sekitar Tembang, pada Sabtu (6/9). Kapal-kapal tersebut diduga milik PT. KEI yang belakangan menjadi sorotan publik akibat penolakan warga terhadap aktivitas eksplorasi migas di perairan Kangean.

Kehadiran kapal itu menimbulkan tanda tanya besar di kalangan masyarakat. Pasalnya, baru tiga hari lalu ratusan warga turun ke jalan menuntut perusahaan menghentikan kegiatan di laut hingga ada kejelasan mengenai dampak lingkungan dan izin resmi.

“Jika benar kapal itu bagian dari armada KEI, berarti suara masyarakat sama sekali tidak dianggap. Kami akan menelusuri hal ini dan memastikan kebenarannya,” ujar seorang tokoh pemuda kangean.

Sejumlah pemuda desa yang ikut mengamati menilai kemunculan kapal-kapal tersebut sebagai bentuk pengabaian terhadap aspirasi rakyat. “Kami sudah menyampaikan sikap tegas dalam aksi damai kemarin. Bila tetap dibiarkan, jangan salahkan masyarakat jika kembali turun dengan jumlah yang lebih besar,” tegas salah satu koordinator pemuda.

Hingga kini, PT. KEI belum memberikan penjelasan resmi terkait dugaan keberadaan kapal mereka di perairan Buddi. Pihak pemerintah daerah maupun aparat keamanan pun belum mengonfirmasi apakah telah dilakukan investigasi di lokasi.

Masyarakat berharap pemerintah segera mengambil langkah nyata

Masyarakat berharap pemerintah segera mengambil langkah nyata untuk menghindari konflik berkepanjangan. “Kami butuh transparansi, bukan sekadar janji. Kalau aktivitas itu masih berjalan, artinya ada yang harus bertanggung jawab,” ungkap seorang warga lainnya.

Penolakan terhadap aktivitas migas di Kangean sebelumnya dilatarbelakangi oleh kekhawatiran rusaknya ekosistem laut, turunnya hasil tangkapan nelayan, serta ancaman pada kondisi sosial ekonomi warga pesisir. Situasi ini kembali menguat setelah terlihat kapal yang diduga beroperasi tanpa menghiraukan protes masyarakat.

Dengan meningkatnya kecurigaan, warga Arjasa berkomitmen akan terus mengawal persoalan ini. “Ini bukan hanya soal hari ini, tetapi menyangkut masa depan anak cucu kami. Kami tidak akan berhenti sampai semuanya jelas,” tutup seorang tokoh muda Arjasa.

Jurnalis: Yan