Madura, Globalindo.net -Pernyataan Kepala Bea dan Cukai Madura, Novian Darmawan terus bergulir menjadi konsumsi publik, hingga berpotensi menurunkan marwah Institusi bea dan cukai seluruh Indonesia. Pernyataan tersebut dinilai tak pantas diucapkan, apalagi Ia pimpinan tertinggi di Kantor Bea dan Cukai Madura.
Kini, Pernyataan itu menjadi bahan bakar bagi Bea Cukai, Sehingga menuai kritik tajam dari berbagai kalangan Pakar hukum maupun para aktivis karena dinilai tak pantas diucapkan oleh pejabat publik.
Menurut Syaiful Bahri, S.H., Pernyataan kepala bea dan cukai madura itu bisa berefek menurunkan kepercayaan masyarakat kepada institusi bea dan cukai selaku yang berwenang memberantas peredaran barang-barang tanpa cukai (rokok ilegal ).
Namun, Setelah Kepala bea dan cukai madura meng – iyakan bahwa upeti di nusantara belahan dunia itu memang ada, Maka dinilai telah mengorbankan prinsip, dan harga diri, Institusi bea dan cukai seluruh Indonesia.
Bahkan, dinilai telah merusak kepercayaan rakyat Indonesia terhadap Institusi yang selama ini dipercaya bisa memberantas peredaran barang-barang ilegal, tanpa harus membayar upeti.
” Jika memang upeti itu ada, berarti mereka membohongi seluruh masyarakat madura karena menutup-nutupi kebenaran demi mempertahankan pendapatan oknum yang hanya memikirkan kepentingan pribadinya,”Ungkap Pakar Hukum Peradi Maduara Raya tersebut dengan nada geram
Untuk itu, Kepala bea dan cukai madura harus mempertanggung jawabkan pernyataannya agar tidak terkesan menutup-nutupi fakta, dan tidak mengedapankan asas kejujuran.
Maka dari itu, Novian darmawan harus segera klarifikasi pernyataannya agar tidak dianggap fitnah. Atau jangan-jangan ia menyatakan begitu demi disukai massa demo waktu itu. Padahal, efek dari pernyataan tersebut telah merendahkan serta merugikan Institusi bea dan cukai seluruh Nusantara.
” Jadi, saya sangat mendukung langkah para aktivis yang akan melaporkan Kepala bea dan cukai madura ke DPR – RI Komisi XI, dan Dirjen Bea dan Cukai Republik Indonesia, supaya bisa mempertanggung jawabkan pernyataannya,” Ujarnya.
Disisi lain, Aktivis pemerhati kebijakan publik, Sulaiman, S.E mengatakan, Kepala bea dan cukai seharusnya segera memberikan klafikasi jangan bungkam seperti ini. Persoalan ini sangat serius, pastinya akan berefek terhadap kepercayaan masyarakat kepada bea dan cukai seluruh Indonesia.
Maka dari itu, kepala bea dan cukai madura harus segera klarifikasi jangan bungkam, Karena pernyataan itu bisa menurunkan marwah Institusi. Bahkan, pernyataan itu juga bisa menimbulkan asumsi negatif publik dengan menilai bea dan cukai bersekongkol bersama pihak pihak yang rela menggunakan cara-cara kotor demi kepentingan pribadinya.
” Kami berharap, Jangan sampai mengorbankan Integritas Pribadi dan Institusi, sehingga menutupi hati nurani demi upeti. Untuk itu, kami akan melaporkan persoalan ini ke DPR – RI Komisi XI,”Tegasnya.
Hingga berita ini dinaikkan, Kepala Bea dan Cukai Madura, Novian Darmawan masih bungkam meskipun sudah beberapa kali dihubungi Via Whatsapp oleh tim media ini.”
Pewarta: HR