JAWA TIMUR

Sangat Disayangkan Ulah Pengurus PBSI Sumenep, Atlet Kepulauan Di Anak Tirikan

151
×

Sangat Disayangkan Ulah Pengurus PBSI Sumenep, Atlet Kepulauan Di Anak Tirikan

Sebarkan artikel ini

Sumenep, Kekecewaan yang sangat mendalam dialami oleh pelatih dan atlet bulutangkis asal pulau kangean sang menyandang juara 1 yang saat ini terkesan dianaktirikan oleh pengurus PBSI Sumenep, Jawa Timur. Jumat 13/06/25

Hal itu terbongkar saat pelatih Noval PB Arjasa, Moh. Samsul Jamali mengungkapkan rasa kekecewaanya atas ulah pengurus PBSI Sumenep yang tidak pernah melayangkan surat pemanggilan kepada noval untuk pemusatan latihan ke Sumenep.

Semestinya, Kalau mengacu pada juknis atlet yang akan diseleksi terlebih dahulu mendapatkan surat pemanggilan untuk pemusatan latihan ke Sumenep, apalagi, ia ( Noval ) juga sama sama atlet PBSI, agar para atlet yang berasal dari kepulauan tidak merasa di kesampingkan atau dianaktirikan.

Namun, Sangat disayangkan ulah pengurus PBSI Sumenep yang selama ini tidak pernah melayangkan surat pemanggilan kepada noval, Padahal Ia merupakan salah satu atlet bulutangkis penyandang juara 1.

” Pertanyaannya, Kenapa pengurus PBSI Sumenep tidak melayangkan surat panggilan, jika nantinya ada surat panggilan pastinya akan ada surat dispensasi dari sekolah, akan tetapi, semua itu tidak pernah dilakukan,”Ungkapnya.

Menurutnya, Atas ulah pengurus PBSI Khususnya Kepala Disbudporapar Sumenep, yang melakukan seleksi dengan cara sistem tunjuk itu, Maka seleksi atlet yang demikian itu tidak dapat dibenarkan karena terkesan tebang pilih. Apalagi, atlet bulutangkis yang ditunjuk itu adalah anak dari seorang pelatih pengurus PBSI.

” Saya menyayangkan hal itu, kenapa PBSI tidak melayangkan surat pemanggilan kepada NOVAl yang juga sama-sama pemain PBSI ? Setidaknya, ada pemanggilan semacam surat untuk pelatihan pemusatan di Sumenep. Jika nanti endingnya tereliminasi, ya terserah tidak apa-apa yang penting sudah dipanggil,” Tanyanya dengan nada kecewa.

Lebih lanjut Ia memaparkan, Pengurus PBSI Sumenep menyeleksi atlet terkesan tidak memprioritaskan bagi atlet yang juara 1, Tetapi justru menunjuk atlet yang levelnya dibawah noval. Mengenai masalah atlet yang di tunggal, Ia dapat memaklumi karena sudah full ada pemain-pemain yang kualitasnya di atasnya NOVAl, Tapi perlu juga diketahui bahwa atlet atas nama Arif yang di Gandah itu lebih berkualitas NOVAL.

” Kalau saya baca kemarin di Popda Arif berpasangan dengan NOVAL di Bangkalan, justru yang lebih error itu Arif. Lalu, saya nanya ke Pak Nanang, kenapa mainnya Arif kok begitu..? Namun, jawaban dari Pak Nanang nanti biar dijadikan evaluasi kepada pelatih PBSI. Anehnya, Sekarang Arif lagi dipanggil di atlet Ganda, 0BSIdengan alasan di PBSI sudah punya pasangan di Gandah,” Ujarnya.

Ia menambahkan, Setidaknya NOVAL juga dipanggil untuk melakukan pemusatan di Ganda, tapi kalau nantinya tidak dipanggil atau tidak dibawa ke Porprov, Itu terserah keputusan dari PBSI. Namun, Pengurus PBSI Tidak ada komunikasi sama sekali dengan pelatih Sehingga diduga kuat seleksi yang dilakukan itu tidak sesuai juknis.

” Seharusnya diseleksi agar fair, umpamanya di PBSI ada berapa orang Atlet bulutangkis maka semuanya harus dipanggil, agar tidak ada asumsi ada permainan kuat dan bahkan tidak lagi menimbulkan kecurigaan teman-teman klub,” Pungkasnya.

Sementara, Kadisbudporapar Kabupaten Sumenep, Moh. Iksan, S.Pd, MT, saat dikonfirmasi oleh awak media ini berjanji akan mengevaluasi Porprov 2025.

” Kedepan, Kami akan lebih terbuka dan komunikatif. Masukan dari klub-klub di kepulauan sangat penting dan akan jadi prioritas dalam evaluasi mendatang,”Ucapnya,

Pewarta: HR