Sumenep,Globalindo.Net// – Setelah sukses menggelar debat publik pertama beberapa waktu yang lalu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur kembali menggelar debat publik kedua untuk calon bupati dan wakil bupati Sumenep di Aula Pesantren Uniba Madura. Sabtu, 07/11/2024.
Debat publik ini merupakan amanah undang-undang dan peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) terkait kampanye.
Debat kedua yang dibagi 6 Sekmen tersebut mengusung tema ‘Tata Kelola Pelayanan Publik dan Upaya Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Sumenep’.
Ketua KPU Sumenep periode 2024- 2029 Nurussyamsi mengatakan, debat kedua bertujuan memberikan kesempatan bagi masing masing pasangan calon (paslon) untuk mengkomunikasikan lebih detail program mereka kepada masyarakat, khususnya menyangkut kesejahteraan masyarakat.
“Debat pertama kita telah selesai mendiskusikan terkait dengan persiapan persoalan daerah. Namun didebat kedua ini secara umum untuk diskusi berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat, khususnya di Kabupaten Sumenep,” katanya.
Pihaknya berhadap, debat kedua itu dapat bermanfaat bagi masyarakat agar lebih mengetahui visi misi dan program kerja yang berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat.
“Sehingga masyarakat bisa lebih positif dalam memilih pemilih calon pemimpinnya masing- masing,” ungkapnya.
Ketua KPU Sumenep Nurussyamsi juga mengapresiasi dan menyampaikan terima kasih kepada keluarga besar KPU Sumenep yang telah bekerja keras sehingga debat kedua dapat terselenggara dengan sukses.
“Terima kasih juga kepada tim panelis dan rekan rekan RRI bersama tim yang telah menyiapkan seluruh pelaksanan acara debat kedua kali ini. Selanjutnya, kami memohon maaf kepada seluruh pihak jika banyak kekurangan yang ditemui sana sini saat debat pertama maupun debat kedua malam ini. Sekali lagi, semoga debat kedua ini memberikan banyak manfaat kepada masyarakat kabupaten Sumenep,” ungkapnya.
Diketahui, pada debat kedua, Paslon nomor urut 1 maupun 02 saling menyampaikan visi misi dan program kerjanya. Baik menyangkut peningkatan layanan kesehatan, kesejahteraan petani, hingga kesejahteraan nelayan.
Achmad Fauzi memaparkan program programnya, termasuk kesuksesan UHC yang bermanfaat untuk masyarakat.
“Program UHC itu tidak seluruh kabupaten bisa jika pemimpinnya tidak memiliki kepedulian untuk masyarakatnya. Anggaran yang kita keluarkan untuk UHC itu 88 Miliar. Jadi, UHC bukan nasional. UHC bisa terjadi di seluruh kabupaten jika pemerintah daerahnya bisa melayani masyarakat. Alhamdulillah saya bisa melayani masyarakat,” ujarnya.
Sementara, saat merespon itu, pasangan calon bupati nomor urut 1, Kiai Ali Fikri mengapresiasi program layanan kesehatan gratis UHC dengan menggunakan KTP yang telah diluncurkan Bupati Fauzi sejak tahun 2023 itu.
“Saya ingin menyampaikan apresiasi yang baik terhadap program UHC,” ungkap Kiai Ali Fikri.
Bahkan, program UHC yang telah didanai Pemkab Sumenep sebesar 88 Miliar sebagai wujud perhatian kepada masyarakatnya itu juga akan dilanjutkan dan diamini oleh wakil Bupati nomor urut 01, Kiai Ali Hisyam.
“Saya kira UHC ini harus terus dilanjutkan,” ungkap Kiai Unais Ali Hisyam saat disingung wartawan apakah akan melanjutkan program Bupati Fauzi sebelumya atau mungkin ada program layanan kesehatan gratis yang lebih baik.”
Pewarta:HR. Editor:Purwati