KAB BEKASI – JABAR
Globalindo.Net //Bertempat di Aula Gedung PGRI Kecamatan Kedung Waringin, KPU Kabupaten Bekasi bersama XTC Indonesia selenggarakan acara sosialisasi Pendidikan Pemilihan Pemilu, pada Sabtu 19 Oktober 2024.
Acara sosialiasi di hadiri Sekjen DPC XTC Kabupaten Bekasi, Viky Novendra mewakili ketua, serta Jajaran PAC XTC Se Kabupaten Bekasi sebagai peserta acara.
M.Burhani hadir sebagai perwakilan KPU Kabupaten Bekasi, sementara dari unsur Muspika Kedungwaringin, nampak hadir IPDA H Fahrurozi mewakili Polsek Kedung Waringin, Danramil 13/KDW Kapten Arh, Suharto, Forum BPD, serta para tamu undangan lainnya.
Sekjen DPC XTC Kabupaten Bekasi dalam kata sambutannya mengatakan momentum pilkada 2024 ini organisasinya bisa ikut terlibat dan mensukseskan serta menentukan pemimpin Gubernur dan Bupati lima tahun kedepan untuk kabupaten Bekasi yang lebih baik.
“Mudah-mudahan kedepan terpilihnya pemimpin yang baru bisa membawa kabupaten Bekasi semakin sejahtera, Saya ucapkan terima kasih kepada KPU Kabupaten Bekasi yang sudah mau bergandeng beriringan dengan kami semua dalam acara sosialisasi ini, kepada rekan- rekan jajaran PAC yang sudah hadir disini saya berpesan Tetap satu Komando,” ujar Viky.
Sementara itu perwakilan KPU, M. Burhani mengatakan kegiatan ini akan menjadi sejarah bagi kaum muda ikut serta dalam mensukseskan Pilkada dalam pemilihan Cagub Cawagub Jawa Barat dan pemilihan Cabup Cawabup Kabupaten Bekasi.
“Sejarah XTC berkontribusi dalam mensosialisasikan kepada masyarakat umum. XTC bisa menjadi corong dan menjadi garda terdepan demi mensukseskan pemilukada di kabupaten Bekasi ini dapat berjalan dengan baik,” ungkap M Burhani.
Perwakilan KPUD itu mengungkapkan bahwa DPT (Daftar Pemilih Tetap) kaum zilenial dan kaum milenial itu cukup signifikan, sebanyak kurang lebih 54 % pemilih di kabupaten Bekasi.
Akan tetapi saya agak miris tambahnya pada pilkada tahun 2017 kaum zilenial (17th-24th) dan milenial (25th-40th) sangat kurang partisipasinya untuk memilih atau mencoblos di TPS, imbuhnya.
“Padahal pemuda itu dalam hal konteks apapun untuk bicara ke Bekasian atau ke Jawa Bara tan itu menjadi sosok manusia yang kritis, yang bisa mengkritisi pembangunan dari seluruh aspek,” pungkas M. Burhani.
(JM)