NASIONAL
Globalindo.Net // Optimisme pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2024 masih bisa tumbuh berkisar 5%.
Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia menyebut, Pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2024 lebih banyak ditopang oleh sektor konsumsi, kinerja ekspor dan manufaktur.
Pertumbuhan ekonomi masih sekitaran 5%, World Bank melihat Indonesia masih di atas 5%, optimis, kata Airlangga.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian tersebut juga menerangkan, Laju pertumbuhan ekonomi di kuartal II-2024 juga masih didorong oleh faktor musiman seperti momentum Lebaran. Selain itu, ia juga melihat penjualan pada industri makanan dan minuman masih tumbuh positif.
Penjualan makanan dan minuman naik 15%. Penjualan mobil tertunda karena mereka berharap ada fasilitas tambahan dari pemerintah, ujarnya.
Sementara itu, Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2024 akan melambat.
Menurut Direktur Eksekutif CORE Indonesia, Mohammad Faisal yang memperkirakan, pada kuartal II-2024 pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya akan berada pada kisaran 4,9% hingga 5%. Angka ini melambat dibandingkan kuartal I-2024 yang tumbuh pada angka 5,1%.
Kita proyeksikan setelah kuartal I kemarin realisasi pertumbuhan ekonomi 5,11%, di kuartal II tahun ini diprediksikan 4,9% – 5%, jadi ada perlambatan,” ujar Faisal dalam acara Midyear Review CORE Indonesia 2024, terangnya.
Kondisi tersebut dipengaruhi oleh perlambatan pada komponen konsumsi rumah tangga yang diperkirakan hanya akan tumbuh sebesar 4,8% hingga 4,9%.
Dilain pihak, Senior Ekonom Standard Chartered Indonesia Aldian Taloputra memperkirakan dorongan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada semester II 2024 akan berkurang bila dibandingkan dengan semester sebelumnya.
Aldian menyampaikan, dorongan pertumbuhan ekonomi pada semester II 2024 lantaran adanya Rebound pada daya beli konsumen dan memudarnya dampak belanja pemilu.
Aldian berpendapat, Bahwa lambatnya penciptaan lapangan kerja di sektor formal dapat mengurangi peningkatan konsumsi pada semester II 2024, terangnya.












